Landasan Teori Laporan PKL

 

BAB III
LANDASAN TEORI

1.1     Sistem

Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh (terintegrasi) untuk melakukan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Sukadi, 2014).

Sistem secara umum adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan menangani pemrosesan masukan atau input sehingga menghasilkan keluaran yang diinginkan (Purnama, 2012).

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan system adalah satu kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen atau komponen yang saling dihubungkan bersama untuk mengelola masukan yang ditujukan kepada sistem sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

1.2     Informasi

Menurut McLeod, Informasi (information) adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Informasi juga disebut data yang diproses atau data yang memiliki arti (Purnama, 2012).

Menurut Rommey dan Steinbart, Informasi adalah: “data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan” (Destiningrum & Adrian, 2017).

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Priyanti, 2013).

Berdasarkan beberapa dari definisi diatas, Informasi adalah suatu data atau pesan yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk sebuah pesan yang memiliki arti untuk dapat diterima oleh masyarakat umum.

1.3        Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi (Purnamasari, 2013).

Menurut O’brian, Sistem Informasi (information system) merupakan kombinasi tertatur dari orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah da (Anon., n.d.)n menyebarkan Informasi dalam sebuah organisasi (Cahyanti & Purnama, 2012).

Berdasarkan dari beberapa definisi diatas, penulis menyimpulkan sistem Informasi adalah interaksi antara orang, data, dan teknologi yang mendukung pekerjaan sebuah organisasi. 

1.4        Boostrap

Boostrap adalah sebuah produk open source yang digunakan untuk mendesain tampilan website yang dibuat oleh Mark Otto dan Jacob Thornton, dimana pada saat itu mereka adalah karyawan dari Twitter.

Bootstrap pertama kali diperkenalkan atau diluncurkan pada Agustus 2011 pada event Hackweek. Dari situ popularitas Bootstrap mulai meningkat, tidak hanya menyediakan tampilan yang menarik Bootstrap juga menyediakan sejumlah plugin javascript untuk membuat tampilan website lebih menarik dan atraktif. Yang paling menarik dari Bootstrap itu sendiri adalah terdapat fasilitas untuk membuat website yang responsive. Maksudnya adalah kita dapat membuat sebuah website dengan tampilan yang multi platform, artinya website yang dibuat dapat dibuka diberbagai ukuran layar desktop maupun gadget.

Menurut Singh (2016), “Bootstrap is an open source frontend framework maintained by Twitter for developing responsive websites and web applications, included HTML, CSS, and JavaScript code to build user interface components” yang artinya Bootstrap adalah framework open source paling depan yang dikelola oleh Twitter untuk mengembangkan situs web dan aplikasi web yang responsif, termasuk kode HTML, CSS, dan JavaScript untuk membangun komponen antarmuka pengguna.

1.5           Website (WEB)

Website (WEB) merupakan kumpulan dari halaman-halaman web yang berhubungan dengan file-file lain terkait. Dalam sebuah website terdapat suatu halaman yang dikenal dengan sebutan home page adalah sebuah halaman yang pertama kali dilihat ketika seseorang mengunjungi website. Dari home page. Pengunjung dapat mengklik hyperlink untuk pindah kehalaman lain yang terdapat dalam website tersebut ( (hendrianto, 2014).

WWW atau world wide web atau web saja merupakan sebuah sistem yang saling terkait dalam sebuah dokumen yang berFormat hypertext yang berisi beragam Informasi, baik tulisan, gambar, suara, video, dan Informasi multimedia lainnya dan dapat diakses melalui sebuah perangkat yang disebut web browser, Untuk menterjemahkan dokumen dalam bentuk hypertext ke dalam bentuk dokumen yang bisa dipahami, maka web brower melalui web client akan membaca halaman web yang tersimpan di sebuah web browser melalui protokol yang biasa disebut http atau Hypertext Transfer Protocol (Erinawati, 2012).

Berdasarkan dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan Website adalah kumpulan halaman-halaman web yang menyediakan beragam Informasi sehingga dapat dibaca oleh pengguna dunia maya yang terhubung dengan jaringan internet.

1.6           Pengertian Data

Data adalah fakta mengenai objek data juga dapat didefiniskan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian atau fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lembaga tertentu yang tidak diacak yang menunjukkan jumlah, tindakan, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai, (Sutabri, 2012).

1.7           Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan bahan mentah untuk diolah yang dihasilnya kemudian menjadi informasi. Dengan kata lain, data yang telah di peroleh harus di ukur dan nilai baik dan buruk, berguna atau tidak dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, (Sutabri, 2012).

Ada beberapa operasi yang dilakukan dalam pengolahan data, antara lain sebagai berikut:

1.         Data masukan yaitu kumpulan data transaksi ke sebuah pengolahan data medium ke dalam kalkulator, merupakan data masukan. Contoh lain dari data masukan adalah pengkodean dari dari data transaksi ke dalam bentuk lain.

2.         Data transformasi, beberapa bentuk data transformasi diantaranya adalah sebagai berikut:

a.       Kalkulasi operasi aritmatik terhadap field

b.      Menyimpulkan proses akumulasi beberapa data, misalkan mengklasifisikan professional. MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Struktur Query Language). Itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database di dunia untuk mengelola data.

1.8        Barcode

Barcode atau kode batang adalah suatu kumpulan data optik yang dibaca mesin, kode batang ini Mengumpulkan data dalam lebar (garis) dan jarak garis parallel dan dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi linear atau ID (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau simbologi 2D (2 Dimensi). Selain taka ada garis, sistem 2D sering juga disebut sebagai kode batang (Youllia & Indrawaty, n.d.).

Penggunaan awal kode batang adalah untuk mengotomasikan sistem pemeriksaan di swalayan, tugas dimana mereka semua menjadi universal saat ini. Penggunaanya telah menyebar ke berbagai kegunaan lain juga, tugas yang secara umum disebut sebagai Auto ID Data Capture (AIDC). Sistem terbaru, seperti RFID berusaha sejajar di pasaran AIDC, tapi kesederhanaan, universilitas dan harga rendah kode batang telah membatasi peran sistem-sistem baru ini. Seharga US$0.005 untuk membuat kode barang bila dibandingkan dengan RFID yang masih seharga sekitar US$0.07 hingga US$0.30 per tag (Youllia & Indrawaty, 2001).

1.9        XAMPP

Menurut Susaka Mihanarko (2016), Xampp merupakan software open source yang berisi paket PHP yang dikembangkan oleh komunitas open source [14]. Dengan Xampp, maka tidak diperlukan lagi untuk melakukan instalasai dan konfigurasi web server seperti Apache, Php, dan MySQL secara manual.

Dengan menginstall Xampp, konfigurasi tidak perlu dilakukan secara manual. Karena telah terkonfigurasi secara otomatis. Xampp terdiri dari Apache, MySQL, dan PHP.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 3. 1 XAMPP

1.10       My Structured Query Language (MYSQL)

MySQL adalah sebuah server database SQL multiuser dan multithreaded. SQL adalah salah satu bahasa database yang paling populer didunia dan banyak digunakan untuk latihan para pemula dalam membangun sebuah database. Implementasi program server database ini adalah program daemon “mysql’’ dan beberapa program lain serta beberapa pustaka (Heldiansyah, 2015).

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia.

MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

1.11       Database (Basis Data)

Database adalah tempat penyimpanan data-data mentah yang akan dikelola menjadi sebuah informasi sebagai hasil yang akan dipakai oleh pengguna. Banyak orang belum terlalu menganal apa fungsi dan cara pemakaian database bagi pekerjaan mereka maupun kegiatan mereka. Database sangata membantu pekerjaan yang berhubungan dengan penggelolaan data mentah untuk dijadikan sebuah informasi bagi pengguna, seperti misalnya mini market, super market, dan perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak sekali data yang harus diolah untuk menjadi sebuah informasi, database akan sangat membantu. Pengguna hanya memasukkan data-data tersebut maka pengguna hanya menggetikkan kode inti dari data yang akan dicari untuk menjadi sebuah informasi (Silvia, 2013).

Database MySQL digunakan untuk menyimpan serta manajemen data atau biasa dikenal dengan perangakat lunak sistem manajemen basis data SQL (Database Management System).

MySQL merupakan turunan dari konsep utama database yang sudah ada sebelumnya yaitu SQL (Structured Query Language). SQL merupakan sebuah konsep untuk pengoperasian database yaitu untuk pemilihan, seleksi, memasukkan data. Sehingga hal tersebut akan memungkinkan pengoperasian data dapat dilakukan dengan cara yang mudah (Eko, 2013).

MySQL bukan termasuk bahasa pemrograman. MySQL merupakan salah satu database popular dan mendunia. MySQL bekerja menggunakan SQL Language (Structured Query Language), itu dapat diartikan bahwa MySQL merupakan standar penggunaan database didunia untuk pengolahan data. Pada umumnya, perintah yang paling sering digunakan dalam MySQL adalah SELECT (mengambil), INSERT (menambah), UPDATE (mengubah) dan DELETE (menghapus). Selain itu, SQL juga menyediakan perintah untuk membuat database, field ataupun index untuk menambah atau menghapus data (Saputra, 2014).

1.12       DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram atau yang disingkat DFD merupakan suatu diagram yang menggambarkan alir data dalam suatu entitas ke sistem atau sistem ke entitas. DFD dapat juga diartikan sebagai teknik grafis yang menggambarkan aliran data dan transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari input  atau masukan menuju keluaran atau output (Saputra, 2014).

Data Flow Diagram (DFD) atau dalam Bahasa Indonesia menjadi Diagram Alir Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output) (Rosa & Shalahuddin, 2013).

DFD dapat digunakan untuk mempresentasikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa yang lebih detail untuk mempresentasikan aliran informasi atau fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional ataupun pemodelan aliran informasi, oleh karena itu DFD lebih sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur karena pemrograman tertsruktur membagi-bagi nya bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur.

Berikut adalah tahapan-tahapan perancangan dengan menggunakan DFD:

1.         DFD level 0, atau Diagram Konteks, Menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. DFD level 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan entitas luar.

2.         DFD level 1, digunakan untuk menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem yang akan dikembangkan. DFD level 1 merupakan hasil breakdown DFD level 0 yang sebelumnya sudah dibuat.

3.         DFD level 2, modul-modul pada DFD level 1 dapat di-breakdown menjadi DFD level. Modul mana saja yang harus di-breakdown tergantung pada tingkat kedetailan modul tersebut. Apabila modul tersebut sudah cukup detail dan rinci maka modul tersebut sudah tidak perlu di-breakdown lagi. Untuk sebuah sistem, jumlah DFD level 2 sama dengan jumlah modul pada DFD level 1 yang dibreakdown.

4.         DFD level 3 dan seterusnya, merupakan breakdown  dari modul pada DFD level  atasnya.

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. 2 Simbol-simbol DFD (Data Flow Diagram)

No.

Notasi

Keterangan

1.

 

 

 

 

 

 

Entitas luar (external entity) atau masuk (input) atau keluaran (output) atau orang yang memainkan atau berinteraksi dengan perangkat lunak yang dimodelkan atau sistem lain yang terkait dengan aliran data dari sistem yang dimodelkan

2.

 

Proses atau fungsi atau prosedur, pada permodelan perangkat lunak yang akan diimplementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya menjadi fungsi atau prosedur di dalam kode program

3.

 

Aliran data merupakan data yang dikirim antar proses, dari penyimpanan ke proses, atau dari proses ke masukan (input) atau keluaran (output).

4.

 

File atau basis data penyimpanan (storage),

Pada pemodelan perangakat lunak yang akan di implementasikan dengan pemrograman terstruktur, maka pemodelan notasi inilah yang harusnya dibuat menjadi tabel-tabel basis data yang dibutuhkan, tabel-tabel ini juga harus

Sumber: Rosa dan Shalahuddin, 2013.

1.13    Entity Relationship Diagram (ERD) 

Entity Relatihionsip Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau peralatan untuk mendeskripsikan data-data ataunobjek-objek yang dibuat berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut Entitas(entity) serta hubungan (relationship) antar Entitas-Entitas tersebut dengan menggunakan beberapa notasi. (Edi, 2009).

Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relatihionshp Diagram (ERD). ERD dikembangkanberdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data dan relasional, sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), notasi Crows Foot, dan beberapa notasi lain. Notasi yang banyak digunakan adalah notasi Chen (Rosa & Shalahuddin, 2013).

 

 

 

 

 

Gambar 3. 3 Simbol-simbol ERD (Entitiy Relationship Diagram)

No.

Simbol

Deskripsi

1.

Entitas / entity 

 

Nama_Entitas

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan; bakal data basis data; benda yang dimiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi computer;penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel

2.

Atribut

 

 

 

 

 

 

 

Nama_Atribut

 

Field    atau     kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas

 

 

 

3.

Atribut kunci primer

 

 

 

 

 

 

 

 

_Kunci primer

 

 

 

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akan record yang diinginkan;biasanya berupa id; kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

 4.

Atribut multi nilai/multivalue

           

 

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki nilai lebih dari

6.

Nama_Relasi

Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas; biasanya diawali dengan kata kerja

7.

Asosiasi / Association

Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas yang lain disebut dengan dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N ataua sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan B.

ERD biasanya memiliki hubungan binary (satu relasi menghubungkan dua buah entitas). Beberapa metode perancangan ERD menoleransikan hubungan relasi ternary (satu relasi menghubungkan tiga buah relasi) atau Nary (satu relasi menghubungkan banyak entitas), tapi banyak metode perancangan ERD yang tidak mengizinkan hubungan ternary atau N-ary.

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (Dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Ada 2 (dua) komponen utama pembentuk model ERD, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Entitas (Entity) ialah individu yang mewakili sesuatu yang nyata (ekssitensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Himpunan Entitas (Entitas Set) ialah sekelompok Entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Atribut (Attributtes atau Properties). Mendeskripsikan karakteristik (properti) dari suatu Entitas.

Kardinalitas Relasi ERD, hubungan (relasi) dapat terdiri dari sejumlah Entitas yang disebut derajat relasi. Derajat relasi maksimum disebut dengan kardinalitas, sedangkan derajat minimum disebut dengan modalitas. Jadi kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum Entitas yang dapat berelasi dengan Entitas pada himpunan Entitas lain. Kardinalitas relasi yang terjadi diantara dua himpunan Entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

Berikut adalah contoh bentuk hubungan relasi dalam ERD.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. 4 Relasi Dalam (Entity Relationship Diagram)

 

 

 

 

 

 

 


Sumber : Rosa dan Shalahuddin,2013

1.14       Diagram Konteks

Diagram konteks adalah Level teratas dari diagram arus data, yaitu diagram yang tidak detail dari sebuah sistem informasi yang menggunakan aliran-aliran data kedalam dan keluar Entitas eksternal. Diagram konteks memberikan Batasan yang jelas mengenai besaran-besaran Entitas yang berada di luar sebuah sistem yang sedang dibuat, artinya diagram ini menggambarkan secara jelas Batasan-batasan dari sebuah sistem yang sedang dibuat, (Abdullah, 2015). Dengan diagram konteks tersebut artinya penjelasan yang dilakukan oleh diagram konteks adalah menggambarkan Batasan-batasan yang ada pada sistem tersebut. Berikut merupakan contoh penerapan DFD Diagram Dekomposisi dapat dilihat pada.

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. 5 Diga ram Konteks

 


Sumber: Abdullah, 2015

1.15          Diagram Dekomposisi

Diagram dekomposisi merupakan diagram yang menggambarkan proses suatu sistem secara rinci dari sistem yang dibuat. Diagram dekomposisi menggambar pengguna yang ada pada system dan dihubungkan dengan diagram-diagram yang ada dan saling berhubungan. Diagram dekomposisi mempunyai level yang pertama yaitu level 0, dimana menceritakan atau menggambarkan notasi-notasi yang saling berhubungan antara pengguna dan sistem. Diagram level 0 terdapat beberapa proses yang dilakukan oleh pengguna, dengan proses tersebut akan dipecah lagi menjadi beberapa level agar mendetail, sehingga memungkinkan suatu rancangan diagram sangat jelas agar pengguna atau user dapat mengetahui apa saja yang dapat dilakukan oleh pengguna itu sendiri (Abdullah, 2015).

Diagram dekomposisi level yang kedua yaitu level 1, dimana pada level 1 menceritakan suatu proses diagram yang pada level 0, dengan di detailkan lagi pada diagram level 0, maka akan dapat alur dan notasi yang berbeda. Berikut merupakan contoh penerapan DFD Diagaram Dekomposisi dapat dilihat pada gambar.

1.16    Diagram Level 0

Diagram level 0 menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu Entitas tunggal yang berinteraksi dengan orang maupun sistem lain. Diagram evel 0 digunakan untuk menggambarkan interaksi antara sistem yang akan dikembangkan dengan Entitas luar (Rosa & Shalahuddin, 2013). Diagram evel 0 merupakan diagram yang pecahan dari diagram dekomposisi dengan dengan level 0, Berikut merupakan contoh penerapan diagram level 0 dapat dilihat pada gambar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. 6 Diagram Level 0

Sumber: Abdullah, 2015

1.17    Flowchart

Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan arah alur program tersebut. Flowchart menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah, sehingga flowchart merupakan langkah-langkah penyelesaian masalah yang dituliskan dalam simbol-simbol tertentu. Diagram alir ini akan menunjukkan alur di dalan program secara logika. Diagram alir ini selain dibutuhkan sebagai alat komunikasi, juga diperlukan sebagai dokumentasi (Saputra, 2014).

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analisi dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut. Bila seorang analisis dan programmer akan membuat Flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti:

1.   Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke kanan.

2.   Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

3.   Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

4.   Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan menghitung pajak penjualan.

5.   Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

6.   Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada Flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya diletakkan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.

7.    Gunakan simbol-simbol Flowchart yang standar.

(Sulindawati, 2010)

Menurut Jogiyanto, 2005 Flowchart terbagi atas lima jenis yaitu:

1)      Flowchart sistem (system flowchart).

2)      Flowchart skematik (Schematic flowchart).

3)      Flowchart paperwork atau flowchart dokumen (Document flowchart).

4)         Flowchart program (program flowchart) 5) Flowchart Proses (process flowchart).

Tabel 3. 1 Simbol Pada Flowchart

No

Simbol

Nama

Fungsi


1

 

Terminal

Menyatakan permulaan atau akhir suatu program


2

 

Input/Output

Menyatakan proses input atau output tanpa bergantung jenis peralatannya


3

 

Process

Menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer 


4

 

Decision

Menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban: ya/tidak


5

 

Connector

Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama


6

 

 

Office Connenctor

Menyatakan sambungan dari proses ke proses lainnya dalam halaman yang  berbeda


7

 


Flow

Menyatakan jalannya arus suatu proses



      Sumber: Saputra, 2012

1.18    Black Box Testing

Black Box Testing berfokus pada perangakat lunak. Tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi fungsional program. Black Box Testing bukanlah solusi alternative dari White Box Testing bukanlah solusi alternatife dari White Box Testing tapi lebih merupakan pelengkap untuk menguji hal-hal yang tidak dicukup oleh White Box Testing.

Black-Box Testing merupakan pengujian yang berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak, tester dapat mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengesetan pada spesifikasi fungsional program (Mustaqbal, 2015).

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan dapat disimpulkan, sistem blackbox ialah metode yang digunakan untuk menguji funsional sistem. Berikut contoh blackbox:

No

Skenario Penyajian

Hasil Penyajian

1.

Fungsi Tambah

Berhasil

2.

Fungsi Hapus       

Berhasil

3.

Fungsi Edit

Berhasil

 

Black Box Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:

1.   Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.

2.   Kesalahan antarmuka (Interface errors).

3.   Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.

4.   Kesalahan performansi (performance errors).

5.   Kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.   Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?

2.   Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?

3.   Apakah sistem sensitive pada input-input tertentu?

4.   Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?

5.   Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani sistem?

6.   Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada operasi sistem?

Saat ini terdapat banyak metode atau teknik untuk melaksanakan Black Box Testing, antara lain:

1.      Equivalence Partioning.

2.      Boundary Value Analysis/Limit Testing.

3.      Comparison Testing.

4.      Sample Testing.

5.      Robustness Testing.

6.      Behavior Testing.

7.      Requirement Testing.

8.      Performance Testing.

9.      Uji Ketahanan (Endurance Testing).

10.     Uji Sebab-Akibat (Cause-Effect Relationship Testing).

1.19    SDLC (Software Development Life Cycle)

Menurut Pressman (2015, System Development Life Cycle (SDLC) ini biasanya disebut juga dengan model waterfall. (Pressman, 2015), nama lain dari model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling). Kostruksi (construction), serta penyerahan sistem perangkat lunak ke para pelanggan dan pengguna (deployement), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.

 

 System Requeriement

Analysis

Design

Maintenance

Testing

Code

Gambar 3. 7 Tahapan Proses Waterfall

 

 

 

 

 

 

 


Sumber: Pressman 2015

Gambar diatas menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall. Karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi (Pressman, 2015) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Comments

Popular posts from this blog

Modul Php Myadmin

Modul CDM dan PDM

mengenali kepribadian luwes dan supel